Jumat, 03 April 2009

0

iCub, Robot Lucu Buatan Eropa


LONDON - Selama ini, temuan-temuan teknologi mutakhir, seperti robot, banyak ditelurkan oleh Jepang. Hal ini ternyata memicu negara di Eropa untuk bisa membuat robot-robot canggih. Kali ini, hadir robot lucu dalam bentuk anak kecil buatan Eropa yang diberi nama iCub.

Robot seharga 200.000 ini dapat merangkak dan merasakan rangsangan sekitarnya dengan menggunakan tangan untuk mencengkram dan memanipulasi.

iCub merupakan hasil rancangan RobotCub Consortium dari berbagai Universitas ternama, robot tercanggih ini merupakan hasil proyek selama lima tahun yang didanai oleh European Commission.

Rencananya robot iCub akan dipasarkan pada akhir tahun di 20 Universitas, termasuk Imperial College, Plymouth dan Manchester.


Pimpinan proyek ini, Professor Darwin Caldwell yang juga kepala riset di Italian Institute of Technology di Genoa, percaya bahwa iCub tidak kalah dengan robot-robot lainnya.

"Secara mekanis Robot buatan kami tidak kalah bersaing dengan robot-robot buatan Jepang" ujarnya seperti yang dikutip Annanova, Jumat (3/4/2009).

Bagaimanapun, menurutnya robot buatan Eropa masih kalah saing dengan buatan Jepang dalam hal penampilan fisik, karena hanya bisa merangkak, bukan berjalan.

"Orang-orang di Jepang membutuhkan waktu 10 tahun untuk mengembangkan software untuk kontrol general. Sehingga mereka dapat berjalan, melangkah, bahkan menari dengan indah," demikian pungkas Caldwell. (srn)
0

Jepang Kembangkan Robot Pelayan

Tokyo, Senin Meskipun gerakannya masih agak kaku, lambat, dan suaranya monoton, robot tersebut dapat memindahkan saluran televisi menggunakan remote control yang ada di dadanya atau membawa secangkir minuman untuk Anda. Dalam beberapa tahun ke depan, robot humanoid berkode HRP-2 akan membantu beberapa jenis pekerjaan di rumah.



Robot yang diberi nama Promet tengah dikembangkan oleh National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST). Ia didesain untuk
merespon perintah verbal dan memiliki kemampuan merekam bentuk tiga dimensi menggunakan sensor inframerah. “Kami berharap untuk membuatnya setara dengan kemampuan anjing,” kata Isao Hara, peneliti senior pada lembaga yang berpusat di Tsukuba, sebelah timur laut Tokyo saat mendemonstrasikan sepasang robot berwarna perak dan biru itu. “Saya kira kemungkinannya sangat besar untuk berinteraksi dengan manusia. Kami sedang mempelajari bagaimana robot bergabung di dalam komunitas manusia,” lanjutnya.





Ketika Hara berkata kepada salah satu robot, “Ke sinilah,” robot tersebut akan meresponnya dengan berkata, “Apa yang dapat saya bantu?” Diminta untuk mematikan televisi, Promet akan berkata, “Saya akan matikan TV,” sebelum menjalankan perintah tersebut. Begitu pula saat Hara meminta sebotol jus, perintah tersebut diteruskan kepada robot lainnya dengan berkata, “Tolong jalankan perintah ini.

” Robot kedua akan mendekati lemari pendingin, berdiri di depannya kemudian berkata, “Lokasi lemari pendingin ditemukan.” Kemudian ia berkata, “Sedang mencari jus,” sambil membuka pintu lemari pendingin pelan-pelan dengan tangan kanannya, mengambil sebotol minuman dengan tangan kirinya, lalu menutup pintu. Ia lalu berjalan ke arah Hara dan
menaruh minuman pelan-pelan di meja terdekat. “Terima kasih,” kata Hara.

Kedua robot dapat melakukan gerakan seperti manusia kecuali berlari. “Agar dapat berinteraksi dengan manusia, sebuah robot harus dapat merespon percakapan serta memantau objek di sekitarnya, mengenalinya, dan melakukan sesuatu terhadapnya secara otomatis,” katanya. Seperti anjing, mereka dapat memberikan bantuan. Misalnya, ketika Anda tidak kuat berjalan karena persendian sakit, robot dapat melakukan sesuatu untuk membantu Anda sehingga merasa lebih baik”.

Jika robot mulai menolak instruksi yang diberikan, artinya energi baterainya mulai habis. Salah satu Promet sempat benar-benar berhenti saat demontrasi berlangsung dan baterai yang memasok energi untuk gerakannya harus diisi ulang terlebih dahulu.



Pengembangan robot di Jepang tergolong paling maju di seluruh dunia. Berbagai perusahaan seperti Hitachi, Sony, Honda, dan Toyota Motor Corp
telah mengembangkan berbagai jenis robot humanoid. Robot juga digunakan
dalam berbagai proses industri untuk menggantikan peran manusia.

Kamis, 02 April 2009

0

Cisco Dorong Medianet Generasi Baru bagi Video


JAKARTA - Cisco mengenalkan teknologi dan solusi baru yang memungkinkan jaringan Internet Protocol (IP) menjadi platform baru generasi berikutnya dari aplikasi dan layanan video dan konten kaya akan media.

Teknologi baru itu dirancang untuk menghadirkan pengalaman tingkat tinggi dari komunikasi, kolaborasi dan hiburan melalui pengoptimalan video dan konten kaya akan media atau disebut sebagai 'medianet', yang memanfaatkan jaringan operator telekomunikasi, bisnis dan rumahan.

"Jaringan Internet dan IP yang sudah kita kenal sedang berubah," kata Senior Vice President, Emerging Technology Group Cisco, Marthin De Beer dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/4/2009).

Menurut Beer, sebentar lagi, 90 persen dari lalu lintas jaringan konsumen akan berupa video dan konten kaya akan media, dan teknologi serta perangkat medianet baru akan mendorong evolusi tidak hanya ke jaringan baru tapi juga pengalaman luar biasa yang dimungkinkan dengan menggabungkan video, konten kaya akan media, suara dan data di sebuah platform jaringan tunggal.


Komunikasi berbasis data mulai digantikan oleh video dan konten lain yang kaya akan media, yang menaruh beban di pondasi arsitektur jaringan umum dan privat yang digunakan oleh konsumen dan bisnis.

Berdasarkan data Cisco Visual Networking Index (VNI) Forecast untuk tahun 2007-2012, konten video siaran profesional ataupun tradisional akan menjadi 80 persen dari seluruh video Internet yang dilihat di komputer atau laptop pada tahun 2012. Selain itu, lalu-lintas konten video yang dibuat sendiri oleh pengguna akan meningkat tiga kali lipat dari 2008 hingga 2012. (srn)